Latest News

Persiapan bagi Seorang Kreator dalam pertunjukan tari


Persiapan bagi Seorang Kreator dalam pertunjukan tari
Seorang kreator tari yang ingin menciptakan atau mewujudkan kreativitasnya dalam sebuah pertunjukan tari harus memiliki kemampuan untuk mengelola produksi sebuah pertunjukan seni. Selain itu, juga kemampuan untuk bertindak sebagai kreator, penata, atau pencipta kreasi seni tari. Hal itu tidaklah mudah. Diperlukan keahlian khusus dari diri sendiri maupun penguasaan secara disiplin ilmu Seni Tari. Namun demikian, sebagai generasi muda, Anda dapat menjadi kreator dengan semangat untuk turut serta mengangkat seni tari tradisional di tingkat yang paling dekat dulu, untuk di lingkungan sekolah, dengan berbekal ilmu dasar produksi seni pertunjukan.

Secara koreografi tari perlu ditata pada sebuah pertunjukan. Pada jenis tari upacara ataupun hiburan, yang dipentingkan adalah kepentingan pribadi semata, dengan pola gerak yang tak beraturan. Pada tari pertunjukan, struktur tarian, kemampuan penari, komposisi pola lantai, rias dan busana, iringannya, pencahayaannya, bahkan hingga ke teknis (seperti garis imajiner lantai yang menjadi lintasan atau jalur penari bergerak berpindah ke seluruh ruangan, bagaimana kesan penari dengan posisi garis horizontal, vertikal maupun garis tengah) menjadi sebuah bidang yang termasuk ‘paket’ sebuah tari pertunjukan. Demikian halnya dengan desain lampu. Tidak saja sinar yang disorotkan pada panggung/arena pertunjukan ‘sama’ warna dan kekuatannya dari awal sampai akhir, ada hal-hal yang ditata berdasarkan suasana dan kesan yang disajikan pada tiap adegan tariannya, dengan menata sorotan lampu pada wilayah-wilayah tertentu di atas panggung atau di arena pertunjukan berlangsung.

Berikutnya pada musik pengiring, kesamaan motif dan setiap tekanan pada irama, kuat lemahnya nada dibunyikan, dinamika diatur agar tidak terjadi kesan monoton. Agar tarian tidak hanya sekadar tempelan, konteks tari harus berangkat dari tema yang jelas. Dengan demikian, penonton dapat membaca gambaran tarian dengan keseluruhan gerak (balance), kesatuan (unity) rias dan busana, serta suasana yang dipertegas dengan irama atau ilustrasi iringan tari (harmoni).

Seorang tokoh atau penggambaran cerita dalam tari itu akan terbaca maksudnya, ketika gerak bukan satu-satunya media mendapat dukungan penataan rias karakter yang tepat, desain busana yang dapat memberikan kesan dan identitas genre tariannya. Rias dan busana membantu menunjukkan jenis pelaku tarinya wanita atau laki-laki, desain busana yang juga menjelaskan karakter tokohnya. Seluruh aspek yang menjadi bahan utama dalam proses produksi sebagai bahan persiapan seni pertunjukan secara keseluruhan antara materi yang satu dengan yang lain haruslah menjadi sebuah kesatuan. Untuk itu, perlu penataan atau penyusunan struktur sajian materi pertunjukan.

Dewasa ini, mengkespresikan diri melalui karya seni tari lebih leluasa, semakin berkembang, dan dapat diterima masyarakat luas, lintas suku, genre, serta lintas golongan sekalipun. Kita dapat menemukan tarian yang dulu merupakan tari upacara yang sulit ditemukan. Kini, dengan mudah dan lebih sering ditemukan seperti pada sebuah ‘event’ yang umum dilakukan pada sebuah tempat atau pertunjukan. Zaman dulu, tarian upacara hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Sekarang ini, kita bisa melihat Tari Tabot dari Bengkulu disajikan pada sebuah panggung pertunjukan atau di lapangan sepak bola, pada waktu yang tidak seharusnya penyelenggaraan Tari Tabot disajikan.

Hal ini mungkin terjadi karena adanya tuntutan kebutuhan untuk memperkenalkan seni tradisional kepada seluruh masyarakat, atau kepada semua orang sebangsa dan setanah air. Bahkan, ke ruang lingkup yang lebih luas lagi bagi dunia internasional.

Hal ini perlu disosialisasikan dan di-go public-kan agar kita bangga terhadap budaya sendiri. Perlu selalu diingat bahwa budaya milik bangsa Indonesia tidak dapat dialihtangankan kepada negara mana pun di dunia. Bagaimana kita bisa mengatakan bahwa sebuah hasil karya seni adalah milik kita bangsa Indonesia jika ketika ditanya tentang asal usul seni tradisional itu, kita tidak mampu menjawabnya? Bagaimanapun hal itu berawal dari kesungguhan kita mencintai dan melestarikan budaya.
Caranya adalah melalui realisasi tindakan nyata seperti berikut ini.
1. Kita harus menyenangi seni budaya sendiri.
2. Kita harus mengetahui lebih banyak asal usul budaya Indonesia.
3. Kita jangan menganggap kampungan budaya sendiri.
4. Kita harus berani menampilkan seni tari daerah pada event nasional.
5. Kita harus ikut serta melestarikannya dengan minimal mempelajari satu tarian tradisional di daerah asal kita.

0 Response to "Persiapan bagi Seorang Kreator dalam pertunjukan tari"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...