Latest News

Jenis & Unsur – Unsur Gerak Tari


Jenis & Unsur – Unsur Gerak Tari
Agak sulit menerjemahkan wujud karya seni tari ke dalam sebuah tulisan yang berwujud fisik atau kebendaan, tetapi di sini kita akan mencoba mendeskripsikan sebuah wujud imaji ke dalam bahasa. Akan lebih mencapai sasarannya apabila kita melakukan langsung sebuah kegiatan dan akan dengan sendirinya menemukan isinya. Namun demikian, berbekal pembahasan prinsip dasar seni dan berbagai elemen dasar tari, kita mencoba mengidentifikasi bagaimana sebenarnya unsur estetis pada tari dapat kita kenali. Substansi yang pokok pada tari jelas adalah gerak. Bagaimana nilai keindahan gerak pada tari itu? Jawabnya adalah gerak yang diekspresikan hasil pengolahan stilasi secara estetik dan artistik.

1. Jenis Gerak
Gerak yang dilakukan dalam tarian bukan gerak saat sedang melakukan pekerjaan untuk tujuan riil, tetapi hanya berupa gerak hasil peniruan terhadap alam, peristiwa (imitasi) yang sudah mendapat sentuhan estetis dengan stilasi gerak (penghalusan gerak menjadi tidak verbal/kasar).
Gerak peniruan lazim digunakan dengan cara dan bentuk yang beragam; peniruan pada gerak sehari-hari manusia yang dibawakan secara utuh sehingga gerak merupakan bentuk pantomimik. Peniruan gerak sehari-hari manusia yang kemudian didistorsi (dilebur dan dilebih-lebihkan) untuk kemudian diperhalus menjadi bentuk gerak maknawi (gesture). Gerakan tersebut terlihat pada Tari Tenun dengan menggunakan pola gerak memintal benang pada gerakan tariannya. Pada sebuah sajian tari tunggal secara koreografi atau susunan gerak, kebanyakan menggunakan pola gesture sebagai bahasa dalam mewujudkan tokoh dan karakter tarian.
Gerakan lainnya adalah gerakan abstrak. Gerakan ini tidak dapat dibaca dengan jelas oleh penonton. Gerak seperti ini bukan dipahami dengan setiap gerak per gerakan, tetapi harus diiikuti secara keseluruhan sajian dengan ikut larut dalam tiap adegan, tiap babak, tiap lakon yang sedang dibawakan sehingga dapat membaca maksudnya. Coba saja artikan salah satu gerakan pada Tari Pagelu dari Sulawesi. Tahukah Anda artinya? Sulit, bukan? Karena tarian ini dapat dikenali maksudnya dari seluruh sajian tari yang menunjukkan karakter yang halus.

2. Unsur Gerak Tari
Unsur keindahan diwujudkan karena adanya dinamika gerak. Perubahan pola gerak yang disusun berdasarkan koreografi/susunan gerak tari menimbulkan sebuah dinamika gerak. Dinamika gerak terwujud karena penggunaan unsur pembentuk gerak, yaitu sebagai berikut.
a. Penggunaan Tenaga (Intensitas)
Penggunaan tenaga pada setiap gerakan akan berbeda. Kecepatan gerak yang dilakukan penari akan membutuhkan tenaga yang besar daripada gerakan yang lamban. Jika gerak terus-menerus menggunakan tenaga yang besar, tentu saja penari akan cepat lelah. Apabila gerak terus-menerus lemah dengan tempo lamban, hal itu akan menjenuhkan dan tidak menimbulkan isi dari sebuah tarian menjadi dingin dan datar. Pada tari mungkin setiap pola gerak 1 ke pola gerak 2 akan menunjukkan penggunaan tenaga yang berbeda. Namun, desain perubahan tenaga tidak dibuat berselang-seling besar ke kecil pada setiap pola gerak, penggunaan tenaga didesain sedemikian rupa, yang dikaitkan dengan susunan gerak, suasana adegan, karakter tarian, dikaitkan dengan penguasaan ruang pentas dan seluruh unsur pembentuk gerak tari lainnya. Kalau Anda pernah melihat Tari Saman dari Aceh, ada gerakan yang makin lama makin cepat, mengikuti nyanyian pemimpin tempo tarian yang disebut Ceh atau Syech. Kemudian, di tengah tarian, gerakan melambat atau semakin cepat bergantung pada Ceh yang mengomandoi nyanyian yang diikuti para penarinya menunjukkan adanya dinamika gerak.
b. Volume Ruang
Sebuah pola gerak yang terbentuk dari beberapa elemen gerak; membuat sebuah ruang gerak bervolume besar, atau bervolume kecil. Gerakan tangan yang diputar seperti pada Tari Piring membentuk volume gerak yang besar, sedangkan gerakan jari-jari tangan pada Tari Sriwijaya dari Palembang membentuk volume gerak yang kecil. Gerak berpindah tempat juga menimbulkan pola ruang yang bervolume ditimbulkan oleh garis imajiner jejak kaki yang membentuk lintasan.
c. Waktu/Tempo (Cepat lambatnya gerakan dilakukan)
Tidak selamanya gerakan dilakukan dengan tempo yang sama. Ada gerak dengan hitungan 1 hingga 8 ketuk terdiri atas setiap satu ketukan; satu gerak berubah. Ada juga dengan hitungan yang sama gerakan, hanya berubah pada hitungan ke 2-4-8 saja. Cepat lambatnya pola gerak ke pola gerak yang lain akan menimbulkan dinamika gerak.

0 Response to "Jenis & Unsur – Unsur Gerak Tari"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...